Rabu, Februari 03, 2010

Bola Semen

Seharusnya saya menangisi pebuatan saya yang telah melempar batu bata untuk bangunan pada zaman dahulu kala ke dinding rumah tetangga saya. dan menghancurkan adukan bata dengan mudahnya dan membuat bata menjadi latihan bela diri saya (Batu Bata = Rp 500,00). saya teringat ingin menjadi ahli bela diri silat karena terpukau aksi Yoko dalam film mandarin. bagaimana mungkin saya memiliki perawakan tinggi bertubuh tegap dan dagu tertanggah tidak mampu menyaingi kekuatan dari otot buatan. setelah ku puas lempari dinding rumah yang jelas pasti ada penghuninya itu. ku beranjak untuk membuat bola pejal yang terbuat dari semen curian tetangga sebelah.

Bayangkan saja setiap gepal semen yang di ambil lalu dibuat menjadi aduka sederhana dengan berbagai warna baik bata merah, maupun semen kapur (ini adalah hal yang paling tersulit untuk dicuri!!!)

bagaimana seseorang bisa begitu bodoh, bola - bola semen yang telah kulapisis dengan pasir , bata merah, kapur dan ku jemur berhari - hari.
(ting - tong!!) ..kubayangkan memiliki bell di rumahku..
"rezqiii... "sahut teman ku..
" iya bentar" seraya mengambil topi berbordir NY palsu..

kulihat teman ku membawa bola semen kecil yang terlihat ringkih diluar,,

ku ambil di persediaan bola semen ku,, kuambil yang terkokoh da menjadi "kojo"..

Keterangan :
Peraturan permainan Posisikan Bola sang penantang di atas dan sang ditantang dibawah sehingga terjadi tumbukan sempurna. Lawan kalah apabila bola semen yang telah di adu hancur. dan menjadi raja jalanan untuk sehari.(?)

ku posisikan bola semen ku di atas karena aku yang menantangnya melalui telepon..

setelah bola temanku terpasang dengan benar ku posisikan berjarak 78 cm dari atas tanah dengan gaya grfitasi 10.

Sekali lagi saya ingin tertawa melihat bola ringkih temanku..

Hitungan mundur pun dimulai..
setelah ku jatuhkan ...(masih memasang wajah nan eksotis )..

"KRAKK..DBRAK JREKT%^&@#&#"..(mungkin itulah suara dari terjemahan kamus pribadi terbelakang).

Alur kisah ini sudah terlihat bagaimana terkejutnya saya sebagai anak kecil lugu imut dan bededikasi tinggi melihat bola semen curian yang kurawat tiap hari dan kuberikan dia tempat spesial di bawah bupet itu hancur,,

"YESSSS!!" si gendut kalah...(hanya kata - kata itulah yang kuingat sampai sekarang)

setelah kulihat kembali perjuangkan mencari semen terbaik d setiap rumah yang mau dibangun, gresik, tiga roda. pencarian semen kapur dari plosok GBI nan jauh menyebrangi balong belakang rumahku..

" yah..kalah deh.." sahut anak tambun dengan pipi berlipat..
"kamu sih bikin bikin bola kaya gitu..!!"( hah.! bagaimana anak kurus nan legam menghina pemuda berkarisma tinggi nan rupawan)
" emang kamu bikin dari apa..! " ( dengan nada sedikit memaksa mengalihkan bagaimana bodohnya dia mengalahkan diriku)..

sebelum dia menceritakan bagaimana proses pembuatannya, ku pegang bolanya dan tercengang..!!!!!!!!!....

adukan semen yang rapih , pasir cor yang langka dipikirkan oleh anak seumuran ku, tanpa bumbu kapur, hancuran bata merah, dan penjemuran yang eksklusif. ini merupakan karya anak manusia indoenesia yang dinamis dan patut dilayangkan surat ke presiden dan diiberikan penghargaan..

" ki!!..makanya main ke rumah banyak bahan..buat.....''(sebelum anak itu meneruskan pembicaraan)

"Cok!!!.."sahut seorang bapak (memakai topi kuning kontraktor)
"eh bapak.."
"kita pulang nak.."
"iya pak..dah rezq nanti main lagi yah,,"

"oh iya iya.." sambil membersihkan satu dari seribu debu yang menempel di kelopak mata..

Like Father Like son.. dalam umur yang sangat muda saya mengerti bagaimana darah seseorang mengalir deras pada keturunannya baik bakat maupun tabiat. bapak seorang pekerja kontraktor menghasilkan seorang anak hebat pembuat bola semen yang handal,,

(sambil mengambil sapu lidi dan membersihkan puing bersejarah dari adukan semen yang kubuang ke solokan tetangga sebelah)

Tidak ada komentar: